Sensor pada Atlet Renang PON Jabar!

Rasa jengkel saya makin lama makin pudar dengan berbagai sensor KPI pada tubuh wanita terutama belahan dadanya. Kini, saat diadakan PON di Jabar dan terjadi kembali sensor pada atlet renang di PON Jabar tersebut, saya sungguh ingin ketawa.
Lah bagaimana tidak? Pertama, logika yang dipakai KPI jelas adalah logika penis pria. Makanya tubuh wanita disensor habis-habisan. Coba kalau yang digunakan adalah logika alat kelamin wanita… Gak bakal ada tubuh wanita disensor seperti itu. Mungkin yang akan disensor adalah ajakan untuk poligami dan berbagai sikap seksis lainnya.

Kedua, yang dilakukan KPI ini justru membuat mereka yang tidak penasaran jadi penasaran luar biasa. Bayangkan bila ada anak tanggung (usia SMP) lihat blur atau sensor pada atlet renang di PON Jabar tersebut. Ia lalu akan searching di google mengenai fenomena gambar blur itu. Dan ketika ia menemukan berita bahwa yang disensor adalah belahan dada wanita… Jangan gumun aka heran kalau kemudian ia membuka google image untuk melihat dengan lebih jelas seperti apa rupa belahan dada wanita yang disensor tersebut.

Sensor pada Atlet Renang di PON Jabar


Makanya kan Indonesia ini punya pencari mengenai hal porno di kategori terbanyak?

Urutan Negeri dengan Pencari Kata Seks Terbanyak

Urutan Negeri dengan Pencari Kata Seks Terbanyak

Kepemilikan atas hasrat seksual itu alami lho… Demikian juga kepemilikan organ tubuh yang mengundang hasrat seksual. Jadi jangan membuat ini menjadi hal yang sangat aneh dan tabu.

Yang aneh justru apabila kealamian itu ditekan sedemikian rupa. Bayangkan saja seperti orang dipaksa minum air putih seumur hidupnya. Akhirnya ya, ia malah akan curi-curi minum air gula ketika tak dilihat orang.
Apa yang kemudian dihasilkan?
Hasilnya, kita akan menjadi bangsa munafik. Kita akan diberitakan anti pornografi lalu di sisi lain muncul berita bahwa pencari tema seksualnya demikian tinggi. Di satu hari kita akan terkenal di headline internasional soal sensor pada atlet renang di PON jabar, tapi di hari lainnya kita menjadi penonton JAV terbesar. Jelas kita harus siap kalau jadi bahan ejekan dan tertawaan.

Tubuh Wanita Tidak Porno! Stop Sensor pada Atlet Renang di PON Jabar!

Dan keberlebihan ini berakar dari kriminalisasi pada tubuh wanita yang bahkan tak bisa dikategorikan porno. Saya sih sebenarnya setuju saja ada sensor di TV. Monggo… Misalnya ketika ada gerak tubuh yang mengarah ke hubungan seksual.

Tapi seorang atlet renang? Tubuh atlet yang sedang tanding itu pornonya di mana? Apakah tubuh wanita itu secara alami porno sehingga diblur?

Seriously… Sebaiknya KPI mulai membenahi diri untuk tidak lagi menggunakan standar seksis. Hargai wanita sebagai manusia. Jangan lihat wanita sebagai objek seks.

Hormati sang atlet itu dengan melihatnya sebagai atlet. Jangan malah melihatnya seperti potongan daging yang menyebabkan alat kelamin pria tegak berdiri…

Please, this is tooooo stupid to be true. Kita berharap saja tidak ada kanal berita internasional yang memberitakan kebodohan sensor pada atlet renang di PON Jabar ini.

0 komentar:

Posting Komentar

Scroll to top