Sejak kapan… agama digunakan sebagai sebuah cara untuk memenjarakan orang atau bahkan untuk memasukkan orang ke RSJ (Rumah Sakit Jiwa)? Saya masih ingat bagaimana orang yang agamis selalu digambarkan sebagai orang yang sabar. Mereka tidak peduli dengan para penghinanya. Lantas kenapa sekarang Ahmad Fauzi ditangkap dengan tuduhan menghina Islam? Bahkan dianggap gila?
Saya tak paham. Kalau agama tak boleh dihina, apa bedanya agama dengan ego kita? Saya kira fungsi agama adalah menurunkan ego kita, bukan meningkatkan emosi kita.
Agama harusnya bisa membuat kita tetap sabar dan welas asih pada mereka yang membencinya.
Agama harusnya bisa membuat kita berpikir dewasa dan merangkul para pembencinya.
Agama harusnya bisa membuat kita berpikir dewasa dan merangkul para pembencinya.
Agama tak boleh disamakan dengan klub bola. Klub bola yang antar suporternya saling ejek dan menyebabkan darah tinggi dari tiap orang yang mengikutinya.
Kalau mau jujur-jujuran, saya sendiri tidak suka dengan apa yang dilakukan Ahmad Fauzi dengan menghina Islam. Tapi tak pernah sedikitpun, seatom pun terbersit harapan agar ia ditangkap dengan tuduhan menghina agama tersebut.
Agama kita tak akan bisa menjadi besar hanya karena orang-orang dilarang menghinanya. Anda tau kan apa yang terjadi dengan Soeharto dan Kristen pada masa dark age?
Selama 32 tahun soeharto tak boleh dikritik dan ternyata orang-orang muak dengannya.
Pada masa dark age, para petinggi agama Kristen di Eropa bertindak seenaknya tapi enggan disentil lalu pada akhirnya runtuhlah ia di masa renaissance. Kristen justru mendapat tempat terhormat setelah ia tak lagi membelenggu masyarakat. Ajaran Yesus termanifestasikan sangat nyata bukan ketika ia digunakan sebagai semboyan 3 G pada masa imperialisme Eropa… tapi ketika Bunda Theresa dan Paus Franciscus merangkul semua golongan.
Menurut saya, penangkapan Ahmad Fauzi dengan tuuhan menghina islam ini hanya akan berujung pada makin tidak sukanya kawan-kawan non muslim pada kita yang muslim. Mereka akan berpikir bahwa islam itu “menakutkan” dan “galak”. Padahal yang galak sebenarnya hanya orang yang itu-itu saja.
NU, Gusdurian, sampai tokoh-tokoh seperti Quraish Shihab dan Syafii Maarif tidak akan pernah melakukan itu. Kalau Bunda Theresa adalah wujud nyata ajaran kasih Yesus, saya kira mereka adalah representasi yang bagus yang harusnya dicontoh umat Islam.
Di tangan NU, kelompok Kristen memberikan respek tertingginya karena mereka mau berkorban dengan menjadi penjaga dari serangan teroris.
Di tangan Gus Dur, islam tampak mempesona bagi saudara kita etnis Tionghoa. Di tangan Quraish Shihab, syiah dan ahmadiyah tak akan dibantai dengan mengerikan. Di tangan Syafii Maarif, Muhammadiyah tampak teduh dan sejuk bagi semua kalangan. Kebaikan akan membawa kita pada kebensaran dan rasa hormat. Sedangkan ketakutan dan kekasaran hanya akan membuat orang makin anti dengan kita.
Salam duka untuk Ahmad Fauzi yang ditangkap dan dituduh gila oleh masyarakat gila.
0 komentar:
Posting Komentar