Pelaku Pemalsu Dokumen Kelautan Raup Miliaran Rupiah

TANJUNG PRIOK (Pos Kota) –  Sindikat pemalsu dokumen kelautan dibongkar anggota Polres Pelabuhan Tanjung Priok. Dua pelaku dibekuk saat beraksi mencari calon pelaut di area kantor Syahbandar, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (13/1). Dari tersangka, Jmd, 35 alias Md dan Jw alias And, 35, polisi menyita berbagai macam dokumen palsu, sertifikat keterampilan hingga hologram directorate of transfortations yang dikeluarkan Peruri.
Dari hasil penyelidikan pihak kepolisian menemukan sejak 2011 lalu, lebih dari 500 pelaut asal Indonesia membuat dokumen dari sindikat pemalsu. Buku palsu pelaut tersebut dibeli antara Rp400 ribu-Rp500 ribu.  “ Ini sangat membahayakan si pelaut dan juga merugikan citra pelaut Indonesia di mata internasional,” kata Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok, AKBP Asep Adisaputra.
Asep mengatakan, pihaknya masih mengejar tersangka lain berinisial JO yang berperan sebagai menerbitkan form atau buku-buku pelaut. Sementara dua tersangka yang ditangkap berperan sebagai pengisi blanko atau buku identitas-identitas termasuk tanda tangan pejabat berwenang, dan calo yang mangkal di depan Kantor Syahbandar.
Dari empat tahun beroperasi sindikat tersebut memperoleh keuntungan miliaran rupiah. Kepada polisi, Jw mengaku, diwajibkannya pelaut memiliki buku pelaut membuat mereka memanfaatkannya dengan membuat dokumen palsu untuk mendapatkan keuntungan besar. Sedangkan keahlian membuat buku pelaut palsu tersebut diperoleh berdasarkan pengalamannya sebagai pelaut.
“Dokumen palsu, seperti buku pelaut, sertifikat keahlian, keterampilan dan sertifikat pengukuhan kita buat awalnya otodidak dengan mensken yang asli. Ternyata sama persis dengan yang aslinya. Saat kita coba jual ke calon pelaut ternyata bisa digunakan,” tukas Jw. “Sudah tiga tahun membuat buku pelaut palsu, keuntungan 100 ribu setiap buat buku, 3 hari sudah jadi. Saya melakukan ini buat ke tiga anak saya,” sambung Jw.
INFORMASI WARGA
Dibongkarnya jaringan sindikat pemalsu buku pelaut ini, berawal dari laporan warga ke Polres Pelabuhan Tanjung Priok bahwa di area parker kantor syahbandar ada calo yang menawarkan buku pelaut yang bisa langsung jadi. Laporan itu kemudian ditindaklanjuti dengan melakukan penyidikan.
Petugas kemudian berhasil menangkap Jmd yang mencari calon korbannya di area kantor syahbandar. Dari keterangan Jmd yang juga merangkap sebagai tukang ojek tersebut, petugas meringkus Jw bertugas menyiapkan dokumen kepelautan palsu. “Calon pelaut tidak tahu mana buku yang asli dan palsu. Mereka menginginkan yang penting buku pelautnya cepat selesai,” kata Jmd.
Dari tangan keduanya polisi menyita, 6 buku pelaut palsu yang kosong, 10 lembar hologram Directorate Of Transformation, 6 lembar surat tanda tamat pendidikan kepelautan, 20 lembar sertifikat keahlian, 42 sertifikat keterampilan, 55 sertifikat pengukuhan157 print out data base pemilik buku laut 963 pas foto dan HP yang digunakan untuk komunikasi.  “Berdasarkan keterangan JW buku pelaut kosong di dapat dari Smd (DPO) dengan harga Rp150 ribu per lembar,” kata Asep.
Diketahui tersangka Jmd termasuk pelaut yang telah bekerja di Pelabuhan Kalimantan selama 2 tahun. Buku pelaut dibuat berdasarkan pengalaman yang sudah dilalui saat jadi pelaut. “Sudah banyak kasus terungkap yang diketahui karena ketidakterampilan pelaut. Tidak cakapnya pelaut dalam bekerja setelah diselidiki dokumenya ternyata palsu. Dokumen seorang pelaut palsu sering terjadi di kapal domestik dan nasional. Kasus pemalsuan ini terkait keamanan berlayar, dan hal ini mengakibatkan kerugian negara,” terangnya. (ilham/yo)
Teks Foto:
Kapolsek Pelabuhan Tanjung Priok, AKBP Asep Adisaputra didampingi Kepala Syahbandar, Kapten Arifin menunjukkan buku pelaut palsu dan dokumen pelasu lainnya disita dari dua tersangk. (ilham)

Artikel blog viral Lainnya :

0 komentar:

Posting Komentar

Scroll to top