Menurut The Star Online, Nur Shafiqa mengatakan dia sangat beruntung karena salah satu perampok meninggalkan ruangan setelah ia dipanggil oleh komplotannya.
"Pria itu sudah melepaskan celananya. Aku berusaha memberontak, meskipun ia dipersenjatai dengan pisau. Dia terus memukul wajahku dan mencabik saya dengan pisau."
"Saya berpikir saya akan mati di situ, hingga akhirnya komplotannya memanggil namanya. Aku mengunci pintu setelah dia meninggalkan ruangan, dan mulai berteriak-teriak minta tolong dari jendela."
"Pria itu sudah melepaskan celananya. Aku berusaha memberontak, meskipun ia dipersenjatai dengan pisau. Dia terus memukul wajahku dan mencabik saya dengan pisau."
"Saya berpikir saya akan mati di situ, hingga akhirnya komplotannya memanggil namanya. Aku mengunci pintu setelah dia meninggalkan ruangan, dan mulai berteriak-teriak minta tolong dari jendela."
"Para perampok kemudian panik dan meninggalkan rumah," kata Nur Shafiqa kepada wartawan setelah anggota Kelantan Puteri UMNO mengunjunginya pada hari Sabtu 3 September 2016.
Penyelidikan mengungkapkan dua orang masuk ke rumah saat Shafiqa berada di kamar mandi .
Para perampok mengenakan helm dengan penutup muka, menyerang ibunya saat memasuki rumah di Wakaf Berangan Sri Aman .
"Salah satu dari mereka menendang pintu kamar mandi sewaktu Shafiqa sedang mandi dan menyeretnya ke dapur, saat itu ibunya masih menggeliat di lantai kesakitan ," kata satu sumber polisi.
Shafiqa diberitahu oleh perampok untuk membuka cincin ibunya .
Kemudian salah satu dari mereka membawanya ke kamar di lantai atas dengan niat mau memperkosanya. Karena menolak pria itu, dia menderita luka dan memar di wajah dan tangan hingga terkena beberapa jahitan.
" Tidak ada cara untuk menghapus rasa sakit, penderitaan dan trauma yang saya alami. Saya tidak bisa melupakan kejadian itu. Ini adalah pengalaman terburuk dalam hidup saya, dan saya juga khawatir biaya menghilangkan bekas luka di wajah saya ini," katanya .
Kepala polisi Kelantan Deputi Comm Datuk Mazlan Lazim mengatakan serangan itu adalah ulah pecandu narkoba yang putus asa, dan bukan tindakan balas dendam seperti yang beredar di media sosial .
0 komentar:
Posting Komentar