NAUZUBILAHMINZALIK.!!! DASYATNYA SEORANG IBU YANG MELONTARKAN KATA-KATANYA DIWAKTU DIA MARAH..!!!

Ini adalah kisah nyata akibat kutukan ibu, maka anakpun terkena petaka. Sesal kemudian tidak berguna.

Suatu hari, saya tengah membersihkan rumah. Tiba-tiba anak lelaki saya datang, ia masih kecil saat itu, ia menjatuhkan satu hiasan yang terbuat dari kaca, dan pecah.

Saya betul-betul marah saat itu. Karena hiasan itu sangat mahal harganya. Ibu saya telah memberikan hadiah dan saya sangat menyukainya, jadi saya menjaganya dengan amat baik...

Karena sangat marah, saya melontarkan kalimat : " Mudah-mudahan kamu tertimpa dinding bangunan dan tulang-belulangmu hancur! "


Beberapa tahun berlalu, saya lupa bakal doa itu, saya juga tidak menganggapnya penting, serta saya tak tau kalau nyatanya doa itu sudah naik ke atas langit...

Anakku lelakiku itu serta saudara-saudarinya yang lain jadi tambah besar. Rasanya, dialah yang paling saya cintai dari anak2ku yang lain. Dialah yg paling saya khawatirkan. Ia juga yang paling berbakti kepadaku dibanding saudara/i nya yang lain. Dia sudah tamat belajar, bekerja, dan telah waktunya untuk saya mencarikannya pasangan...

Ayahnya memiliki sebuah gedung tua yang hendak direnovasi.

Jadi pergilah anakku bersama-sama ayahnya ke gedung itu. Beberapa pekerja sudah siap-siap untuk melakukan renovasi..

Ditengah-tengah kesibukan mereka, anakku pergi agak jauh dari ayahnya, beberapa pekerja tak mengetahui kalau ada ia di sana, bangunan yang sengaja dirobohkan untuk direnovasi itu jatuh menimpanya...

Anakku berteriak sampai suaranya tidak terdengar lagi. Semua pekerja berhenti. Mereka ketakutan! Mereka khawatir!

Mereka singkirkan dinding yang menghimpit anakku itu dengan susah payah serta segera memanggil ambulans. Mereka tak dapat mengangkat tubuh anakku. Ia remuk. Seperti kaca yang jatuh, pecah berkeping-keping...

Mereka membawanya dengan amat susah dan segera memindahkannya untuk pertolongan lebih lanjut.. . Saat ayahnya menghubungi saya untuk menyampaikan kabar hal itu, seakan Allah menghadirkan kembali apa yang sudah saya doakan untuknya dulu saat ia kecil...

Saya menangis hingga jatuh pingsan. Saat sadar, saya berada dirumah sakit.. Serta saya meminta untuk melihat anak saya...

Saat memandangnya, ah! Andaikata saya tak memandangnya dalam kondisi begitu... Saya memandangnya, seolah-olah Allah berkata " Ini doamu kan? Telah saya kabulkan setelah demikian lama ; doa orangtua itu mustajab, dan sekarang Saya akan mengambilnya... "

Saat itu, jantung saya seolah berhenti berdetak...

Anak saya menghembuskan nafas terakhirnya...

Sambil berteriak dan menangis saya berkata :

Andaikata ia hidup lagi! Tak kenapa bila dia leburkan semuanya perlengkapan tempat tinggal...

Seandainya saya tak kehilangan ia...

Andaikata saja lidah saya ini terpotong serta tak mendoakannya begitu!

Andaikata... Andaikata... Andaikata...  andaikata kalimat 'andaikan' ini berguna...

Risalah pada para ibu : janganlah cepat-cepat mendoakan anakmu saat tengah marah...

Berlindunglah pada Allah dari godaan setan,... Bila anda ingin memukulny, pukul aaja, namun janganlah mendoakannya macam-macam, sehingga kalian akan menyesal seperti saya...

Saya menuliskan ini dengan airmata yang membanjir...

Andaikata ruhku juga ikut bersamamu, nak. Sampai saya dapat beristirahat dari kepedihan yang saya rasakan sepeninggalmu...

Kisah nyata

Tolong sebarkan keseluruh wanita, doa itu akan terjawab, walaupun sesudah demikian lamanya...
Mudah-mudahan dapat diambil hikmahnya

Faidah :

Doa ibu mustajab untuk anaknya, apakah berisi kebaikan atau keburukan. Kita tentunya sayang pada anak kita. Sebandel apa pun anak kita doakan kebaikn saat amarah memuncak. Bukan malah mendoakan kejelekan.

0 komentar:

Posting Komentar

Scroll to top