Maling Kambuhan Menyatroni Rumah Seorang Janda. Lihat Apa Yang Didapat!

Maling Kambuhan Menyatroni Rumah Seorang Janda. Lihat Apa Yang Didapat!

Maling kambuhan tersebut mengendap-endap mencari sasaran barang yang berharga. Kalau saja ia bisa mendapatkan pekerjaan yang layak, tentu ia akan segera tinggalkan keperjaan kotor tersebut.
Dan malam ini kembali ia beraksi, dua hari sudah ia menahan lapar. Dan seperti aksi-aksi sebelumnya, malam ini aksinya dilakukannya sendirian. Rumah yang berada di pojok kampung sebelah  menjadi sasarannya. Selain rumah tersebut agak menyendiri, kebetulan rumah tersebut juga tidak dijaga satpam. Hanya ada penjaga malam, itupun hanya menyambangi sesekali di jam-jam tertentu.
Sang pemuda berhasil menjebol pintu jendela, ia mengendap-endap agar tidak menimbulkan suara. Tat kala melintas di depan kamar, tanpa sengaja pandangannya tertuju tuan rumah yang tertidur sendirian.
Mendadak jantungnya berdesir kuat, bagaimanapun sebagai pemuda normal pemandangan didepannya sungguh menggoda. Sejenak ia tertegun di depan pintu, tujuan ingin mengambil barang berharga dirumah tersebut mendadak sirna. Yang ada adalah gejolak syahwat yang membara.
Dengan pelan-pelan ia membuka pintu, tetapi ketika mulai melangkah akal sehatnya seolah tersadar. Ia berfikir, bukankah tujuannya tadi masuk rumah ini untuk mencuri. Bukan hendak memperkos4.
Ia segera beranjak meninggalkan kamar tersebut, seketika iapun ingat pesan ustadz dipengajian kemarin. "Barang siapa yang meninggalkan sesuatu yang haram, maka  Allah swt sediakan untuknya sesuatu yang halal".
Maling kambuhan tersebut semakin sadar akan kesalahannya, ia menyadari bukankah ia sudah bertekad untuk berhenti dari pekerjaannya mencuri.
Ia pun bergegas meninggalkan rumah tersebut.
Esok harinya seperti biasa ia kembali menghadiri pengajian dan masih ustadz yang sama yang memberi ceramah. Sama seperti biasanya setelah tausiah dialnjutkan dengan tanya jawab.
Pemuda tersebut sebetulnya merasa malu untuk hadir dimajelis tersebut, tetapi terdorong keinginan untuk bertobat ia tetap hadir walaupun memilih tempat duduk dipojokan.
Tiba sesi tanya jawab, ada seorang wanita berusia 30 tahun yang bertanya kepada ustadz.
"Ustadz, amalan apakah yang bisa menjauhkan diri dari kejahatan makhluk?" tanyanya
"Bisa disebutkan, misalnya kejahatan yang dimaksud!"
"Begini Tadz, semisal untuk menjaga harta kita dari gangguan pencuri ataupun perampok".
"Ada, perbanyak sedekah dan istighfar. Insyaallah selain harta kita bersih juga akan melindungi pemiliknya". jawaban sang ustadz.
"Memangnya ada apakahAnda menanyakan hal tersebut?"
"E..begini Tadz. Tadi malam kebetulan rumah saya kemasukan pencuri. Saya sangat ketakutan, apalagi ketika ia mau memasuki kamar saya. Sambil menahan ketakutan yang amat sangat saya pura-pura tidur Tadz. Tidak berani untuk tereak sebab takut kalau pencuri tersebut akan menganiaya"
Seriring apa yang dikatakan perempuan tadi, di pojokkan tampak pemuda yang tadi malam menyatroni rumah wanita tersebut belingsatan dan tidak merasa tenang.
"Lalu apa yanag dibawa pencuri tersebut?" tanya ustadz
"Itulah Tadz, saya juga heran ketika saya pastikan pencuri tersebut sudah pergi. saya periksa semua barang-barang saya ternyata tidak ada yang hilang".
Sang Ustadz hanya mengangguk-angguk. "Anda mengenal pencuri tersebut?" 
"Tidak ustadz, wajah dari pencuri tersebut ditutup. Sama sekali saya tidak mengenali orang tersebut."
"Apakah Anda tinggal sendiri?"
Sambil tertunduk perempuan tadi mengiyakan "Iya, Ustadz. Suami saya sudah meninggal tiga tahu yang lalu."
"Belum berencana menikah lagi?"
"Sebetulnya juga ingin ustadz, tapi belum ada yang cocok."
"Seandainya hari ini ada yang ingin menikahi, apakah Anda mau?"
Muka perempuan tersebut merona.  Belum sempat ia menjawab Ustadz berkata "Para hadirin, apakah ada diantara Anda sekalian yang belum menikah?" Tanyanya kepada jamaah taklim tersebut.
beberapa saat tidak ada yang tunjuk jari, sampai akhirnya ada pemuda yang duduk di pojokan dengan malu-malu menunjukkan jari.
"Kenapa Anda ragu-ragu untuk tunjuk jari?" tanya ustadz.
"Maaf Tadz...sebetulnyaa....sayalah pemuda yang diceritakan wanita tadi." Sambil tertunduk malu ia menjawab pelan, air matanya mulai menetes tanda penyesalan.
"Saya sudah bertekad untuk mengakhiri pekerjaan hina tersebut Tadz. Saya khilaf...saya lapar Tadz. Makanya tadi malam saya kembali beraksi. Saya tidak tahu kalau rumah yang saya masuki tadi malam adalah rumah mbak itu. Saya menyesal Tadz, tadi malam hampir saja pikiran saya dibutakan ketika melihat mbak tidur. Tiba-tiba saya ingat pesan Ustadz tempo hari.."barang siapa yanag meninggalkan sesuatu yang haram, maka baginya Allah swt sediakan yang halal. Makanya buru-buru saya urungkan niat saya."
"Subahanallah....Betul-betul Anda sudah jujur dan mau mengakui perbuatan Anda. Nah, hadirin, anda semua menjadi saksi kejujuran pemuda ini. Dan untukmu Ukthi, apakah Anda bersedia bila pemuda ini nanti akan menikahimu?" tanya Ustadz sambil menengok wanita tadi.
Wanita tadi hanya menunduk, mulai timbul kemantapan dalam hatinya kepada pemuda yang baru saja dikenalkan sang Ustadz.
"Subhanallah..wal hamdulillah...inilah kebesaran Allah swt. Mudah bagi-Nya untuk mebolak-balikkan hati manusia. Hari ini kita belajar bagaimana Allah dengan mudahnya menggantikan sesuatu yang haram menjadi halal".

Artikel blog viral Lainnya :

0 komentar:

Posting Komentar

Scroll to top