Kisah Bocah Buta dan Papan Kayu. Lihat Apa yang dituliskan!


Alkisah, seorang bocah tengah duduk bersila dan sesekali terlihat tertidur di depan pintu masuk sebuah mall. Rupanya Ia tak mampu  melihat alias buta, terlihat ia hanya duduk terpaku semata. Mengharap iba dan belas kasihan manusia. Disampingnya  hanya ditemani gelas plastik bekas dan sebuah papan bertuliskan suatu kalimat. "Aku buta, kasihanilah aku!"
Lama ia  duduk di sana sambil terus berharap ada tangan-tangan dermawan yang mengulurkan recehan untuk bekal makan hari itu. Namun gelas miliknya tak juga terisi penuh, meskipun ia memegang papan bertuliskan, “Aku buta, kasihanilah aku.”
Kemudian lewatlah seorang pria di depan sang bocah, ia merogoh saku celananya. Mengambil beberapa keping recehan, dan memasukannya ke dalam gelas kosong milik sang bocah.
Sejenak, Pria itu mengamati papan yang sedari tadi terus menerus dipegang si bocah. Pria itu berpikir sesaat, lalu meminta sang bocah untuk meminjamkan papan miliknya. Ia kemudian menghapus tulisan tersebut dan menuliskan sesuatu dan sesaat kemudian berlalu begitu saja.
Kurang dari satu jam semenjak pria itu meninggalkan sang bocah, gelas kosong yang sedari tadi melompong—kini mulai penuh terisi. Bocah itu tercekat, gembira dengan rezeki deras mengalir menghampirinya hari itu.
Beberapa waktu berselang, pria itu kembali menemui si bocah sambil menyapanya. Si bocah yang masih hafal suara dari pria tersebut begitu bergembira dan berterima kasih pada pria itu, lalu menanyakan apa yang telah ditulisnya di papan miliknya.
“Hari yang sangat indah, namun aku tak dapat melihatnya. Aku hanya ingin mengungkapkan betapa beruntungnya orang-orang yang masih mampu melihat dunia ini,” itu yang aku tuliskan jawab pria itu.
Ia kemudian melanjutkan, “Aku tak mau para pengunjung memberikan uangnya karena iba padamu. Lebih dari itu, aku ingin mereka berbagi karena berterima kasih telah diingatkan untuk selalu bersyukur,” pungkas pria itu. 

0 komentar:

Posting Komentar

Scroll to top