BeritaIndo24 - "Semua jalan banjir. Tidak bisa orang lewat. Banyak rumah yang tergenang," ucap Saleh saat dihubungi dari Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (13/9/2016) malam.
Dia mengatakan, hujan yang turun sejak pagi hingga Selasa siang sangat deras. Alhasil, hanya dalam waktu singkat Kecamatan Baolan, ibu kota Tolitoli langsung dikepung banjir.
"Banjirnya rata. Hampir semua rumah kena banjir," Saleh mengungkapkan.
Saleh kemudian turun langsung ke sejumlah lokasi banjir bersama masyarakat mengantisipasi terjadinya korban jiwa maupun harta benda dengan membantu masyarakat setempat.
Selain itu, kata dia, banjir juga diperparah dengan naiknya air laut, sehingga air hujan tidak langsung mengalir ke laut.
"Saya sudah minta ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bongkar saluran yang menghambat jalannya air," kata Bupati Tolitoli.
Dia mengungkapkan, warga terparah yang menjadi korban banjir adalah mereka yang bermukim di sekitar bantaran sungai, khususnya di Kelurahan Tuweley.
"Mereka yang paling banyak korban. Perabot rumah tangga tergenang semua. Tidak sempat diselamatkan," ujar dia.
Ketinggian air di Kelurahan Tuweley, khususnya di Jalan Anoa hampir mencapai atap rumah.
BPBD setempat terpaksa mengevakuasi delapan warga terdiri dari orang hamil, anak-anak dan orang tua karena terjebak banjir.
Lebih lanjut Saleh mengatakan, pemerintah daerah melalui dinas sosial setempat akhirnya membuka dapur umum di Kelurahan Tuweley. Sebab, masyarakat tidak bisa lagi memasak.
"Walaupun banjir sudah surut, tapi masyarakat tidak bisa memasak karena perabotnya tergenang," sebut dia.
Namun, menurut Saleh, hingga Selasa malam, ia tidak mendapat laporan adanya korban meninggal dunia akibat banjir tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar