BeritaIndo24 - Menanggapi hal itu, Hasto mengaku belum ada penyampaian dari DPP PDIP.
Hasto justru mengaku kemampuannya sejauh ini belum cukup untuk memimpin DKI. Bagaimana jika benar kelak DPP menghendakinya ke Ibu Kota?
"Menominasikan boleh saja tapi kalau minta saya kira tidak. Tentu seperti saya jauh dari kemampuan memimpin DKI," kata Hasto, Kamis (4/8/2016).
Hasto juga merespon kabar itu dengan pesan-pesan demi kepentingan rakyat. Hasto mengingatkan, tidak seharusnya atau jangan semua yang di daerah 'dikotakan'.
Pasalnya, kemiskinan, ketertinggalan, keterbelakangan, dan ketidakmandirian selama ini lebih banyak terjadi di desa.
"Coba kita tantang Ahok untuk jadi gubernur di provinsi miskin untuk membangun ekonomi yang mandiri di sana lalu kita contoh jika bagus itu baru patriot sejati," katanya.
Hasto bahkan menyatakan usulan agar Gubernur DKI itu bisa memimpin DKI dengan berbasis ideologi meskipun tetap berbalut teknologi.
"Jangan hanya membangun daerah yang berbasis dan berbalut teknologi tapi kering ideologi," kata Hasto.
Menurutnya, Ahok akan bisa menunjukkan rasa patriotismenya dengan cara DKI menjadi bapak asuh dari Kulonprogo. Bapak asuh yang dimaksudnya adalah dalam hal pengentasan kemiskinan.
"Semua order beras DKI untuk PNS, air untuk rapat dengan Airku, batik dengan Gebleg Renteng dan lain-lain. Dengan begitu maka terjadi kemitraan berbasis ideologi, membangun ekonomi mandiri itu sangat baik sekali," usulnya.
Dengan cara itu, menurutnya, Ahok di Ibu Kota didukung warga Kulonprogo yang berada di Jakarta.
"Dan saya di Kulonproogo bisa diperingan kerja pengentasan kemiskinan oleh ahok," ujarnya.
"Dengan demikian kesenjangan sosial ekonomi antar individu dan antar daerah mengecil," lanjut Hasto.
0 komentar:
Posting Komentar