Begini Cara Gula 'Menghancurkan' Otak Anda

Manfaat gula tak semanis rasanya. Gula mengandung berbagai zat yang dapat membahayakan kesehatan Anda jika dikonsumsi secara berlebihan, selain risiko diabetes dan obesitas, gula juga dapat menghancurkan otak Anda.

Takaran harian untuk mengonsumsi gula adalah 6 sendok teh. Tapi masalahnya, gula tidak hanya terdapat pada bentuk asli gula saja. Gula bisa ditemukan pada permen dan termasuk dalam kelas karbohidrat yang dapat ditemukan dalam sebagian besar makanan dan minuman, termasuk nasi yang Anda konsumsi setiap hari.

Mungkin, Anda sudah akrab dengan glukosa, fruktosa dan sukrosa, tetapi ternyata, laktosa, dekstrosa dan pati juga berbentuk gula. Lalu, apa yang terjadi pada otak Anda saat mengonsumsi makanan atau minuman manis?

Hal pertama yang terjadi adalah aktivasi dari reseptor lidah yang memungkinkan Anda untuk merasakan rasa manis. Ini akan mengirimkan sinyal ke batang otak (medulla oblongata) dan cerebral cortex, di mana selera kita akan diproses.

Kemudian, kortex mengirimkan sinyal ke sistem reward di otak melalui serangkaian sistem jalur listrik dan kimia di beberapa wilayah yang berbeda dari otak, semuanya dalam rangka untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaaan yang berasal dari alam bawah sadar, "Haruskan aku melakukannya lagi?"

Jadi, ketika Anda memiliki perasaan yang samar-samar setelah makan sekantong kue, itu merupakan reward di otak yang memberitahu Anda untuk melakukannya lagi. Namun, makanan bukanlah satu-satunya stimulan di sini. Sistem reward juga bisa aktif karena kegiatan seks, narkoba dan kontak sosial.

Jika dikonsumsi dalam takaran yang wajar, tentu ini bukanlah hal yang buruk. Tapi, jika Anda kelebihan gula, atau mengonsumsinya secara berlebihan dalam jangka waktu yang panjang, seperti mengonsumsi obat-obatan, dapat menyebabkan serangkaian kegiatan di otak yang memicu mengidam gula yang tidak terkendali dan akhirnya Anda kehilangan kontrol dan tidak punya toleransi untuk terus mengonsumsi gula.

Ada satu akuntabel kimia utama untuk sistem reward biologis ini, yaitu dopamin. Orang-orang yang kecanduan obat, nikotin dan alkohol, reseptor dopamin akan dikirim ke overdrive yang akan membuat orang terus-menerus mencapai perasaan 'tinggi'. Hal ini pada akhirnya menyebabkan kecanduan. Hal yang sama juga terjadi pada gula, meskipun tidak sama ekstrem seperti pada kasus zat adiktif lainnya. Untuk lebih jelasnya, silakan simak video berikut ini.


Sumber: Healthy Food Team

Artikel blog viral Lainnya :

0 komentar:

Posting Komentar

Scroll to top