Forbes baru-baru ini mengeluarkan daftar sejumlah orang terkaya di dunia, termasuk di antaranya orang-orang terkaya di Indonesia. Sejumlah nama masih bertahan dalam daftar posisi teratas sejak tahun lalu.
Berikut 10 orang terkaya di Indonesia versi Forbes: Budi Hartono dan kakaknya Michael Hartono kembali masuk dalam daftar orang terkaya di Indonesia. Keberhasilan Budi tak terlepas dari peran ayahnya, Oei Wie Gwan, yang mengakuisisi perusahaan rokok yang hampir bangkrut pada 1950.
Kini perusahaan yang dikenal dengan Djarum telah mengantarkan pria 75 tahun itu menjadi salah satu pengusaha rokok terbesar di Indonesia. Budi yang juga memiliki saham besar di Bank Central Asia memiliki kekayaan 8,3 miliar dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp 110 triliun. Robert Budi Hartono berada di urutan 141 orang terkaya di dunia. Bersama sang adik, Budi Hartono, Michael memegang aset berharga dalam Bank Central Asia yang merupakan salah satu lembaga keuangan terbesar di Indonesia.
Hal lain yang menyumbang pendapatan besar Michael adalah dari industri rokok kretek yang merupakan perpaduan cengkeh, tembakau dan bahan lainnya. Pria 76 tahun ini memiliki kekayaan 8,1 miliar dolar AS atau sekitar Rp 107,38 triliun. Michael Hartono berada di urutan 146 orang terkaya di dunia. CT Corp milik Chairul Tanjung menjalankan sejumlah bisnis penting di Indonesia. Mulai dari perbankan, media, gaya hidup, hiburan hingga perkebunan. Bisnis retail fashionnya, Trans Fashion, mengoperasikan hampir 100 toko butik bermerek di kota-kota besar di seluruh Indonesia.
Kelompok ini juga memegang waralaba Wendy's di Indonesia yang menjalankan 30 restoran. Selain itu ia juga berkecimpung di taman bermain, memiliki saham di Bank Mega, dan memegang waralaba Versace, Mango dan Jimmy Choo Indonesia.
Di usianya yang ke 53 tahun, kekayaan pemilik Transcorp ini menurut Forbes mencapai4,9 miliar dolar AS atau sekiar Rp 68,8 triliun. CT berada di urutan 286 orang terkaya di dunia. Pemilik perusahaan petrokimia Indorama ini masih mengepalai sejumlah perusahaan dengan kekayaan 4,3 miliar dolar AS. Indorama memulai bisnisnya dalam pembuatan benang pintal pada 1976. Kini mereka lebih bergerak pada produk industri termasuk polietilen, polypropylene yang digunakan untuk thermoplastic dan sarung tangan medis. Lohia berasal dari 'klan' keluarga kaya. Adiknya merupakan miliader dari Thailand dan iparnya konglomerat baja di India. Musim Mas milik Bachtiar Karim merupakan 'pemain' terbesar dalam industri minyak sawit Indonesia. Musim Mas baru saja bergabung dengan Indonesian Palm Oil Pledge. Perusahaan itu menandatangani perjanjian pada 2015 dengan perkebunan kelapa sawit Malaysia. Bachtiar Karim memiliki kekayaan hingga 3,3 miliar dolar AS. Mochtar Riady merupakan pendiri Lippo Group yang kini dijalanlan anaknya James dan Stephen. Sementara cucunya, Yohanes, memimpin bisnis e-commerce MatahariMall.com dengan nilai investasi mencapai 500 juta dolar AS. Mochtar Riady dan keluarga tercatat memiliki kekayaan 2,2 miliar dolar AS. Pemilik lisensi Forbes Indonesia ini menjual saham Bank Mayapadanya pada 2015 senilai lebih dari 150 juta dolar. Hasilnya ia belikan dua bangunan, satu di Indonesia dan satu lagi di Jepang. Ia juga masih memiliki setengah miliar saham di bank dan bisnis properti lain di Indonesia dan Singapura. Putrinya memiliki investasi di bisnis online seperti situs Printerous dan Talenta. Pria 63 tahun ini memiliki kekayaan 2 miliar dolar AS. Kekayaan Murdaya Poo didapatnya dari industri listrik, konstruksi, IT, kayu dan perkebunan. Jakarta Internasional Expo merupakan salah satu pusat konvensi terbesar di Jakarta. Ia memiliki kekayaan 1,88 miliar dolar AS. Peter Sondakh merupakan konglomerat pemilik Rajawali Group yang beroperasi di pertambangan, perkebunan, hotel dan transportasi. Ia jga membangun St Regis, sebuah superblock serba guna di Jakarta yang akan selesai awal 2016 ini. Peter Sondakh memiliki kekayaan 1,86 miliar dolar AS. Eddy merupakan satu dari pengusaha media terkaya di Indonesia. Melalui Elang Mahkota Teknologi atau lebih dikenal dengan Emtek. Bersama saudaranya Fofo dan Darwin mereka memiliki dua stasiun dan menjalani bisnis layanan internet.
Pada 2015, Emtek memperluas usahanya dengan membeli 20 persen saham Bobobobo.com, sebuah perusahaan yang menjual produk gaya hidup. Ia juga memegang distribusi eksklusif Compaq Indonesia. Kekayaannya tercatat mencapai 1,48 miliar dolar AS.
Yup! Itulah beberapa nama yang dinobatkan oleh Forbes sebagai orang terkaya se-indonesia. Semoga aja 10 tahun kedepan, nama kita masuk dalam daftar tersebut. Kalo pun nggak masuk juga tidak apa-apa. “Tak kaya harta, yang penting kaya hati” (sumber: keepo.me)
0 komentar:
Posting Komentar